ERROR
404 (Request Not Found)
today : | at : | safemode : ON
./ beranda ./ facebook ./ twitter ./exit /
name author permission com modified label

Milik Siapa itu CINTA enterdie enterdie 0 Monday, July 11, 2011

Filename Milik Siapa itu CINTA
Permission DienarRobusta
Author enterdie
Date and Time Monday, July 11, 2011
Label
Action
Jika aku mengagumi hati sebagai samudera tak bertepi. Sebenarnya akupun adalah pecinta yang tahu setiap nada yang muncul di hati, dipetik oleh cinta serupa irama kecapi di sisi bukit penuh bunga.

Tak ada mata lagi yang bisa terbuka ketika getarnya membahana sedemikian kuat. Tak ada telinga lagi yang bisa mendengar ketika gemanya sedemikian penuh utuh merasuk melewati angkuh tubuh. Gautama pun mengakui tak ada suara yang lebih indah selain suara seseorang yang dicintai.

Iya, cinta ada pada lantunan ayat-ayat dari kitab suci yang berbicara tentang Tuhan yang  katanya selalu melihat. Cinta pada logika betapa menyedihkan, mereka yang masih bangga hanya dengan keberadaan logika saja. Sehingga abjad yang membentuk kata cinta saja sudah tidak bisa terbaca.

Padahal, mereka, para pemuja Tuhan itu sama sekali bukanlah orang-orang yang buta hati. Cuma matanya saja yang menyipit agar tidak terlalu banyak kontiminasi cahaya lain yang menusuk bola matanya, tetapi hatinya tetap terbuka lebar. Mereka merasakan semua yang tak bisa dirasakan pemuja logika yang tak pernah bisa membuka pintu di dinding ego dan keTuhanan.

****

Sedangkan, pemuja logika, di benua seberang merasa gagah ketika ia sudah bisa menabuh genderang perang. Bukan di medan laga saja. Tetapi pada tangannya yang menjambak rambut istrinya. Menampar pipi pendamping hidupnya itu. Tidak hanya terhenti disana, karena kekerasan tidak mengenal jenis kelamin. Terbukti, tidak sedikit lelaki memilih meloncat dari gedung-gedung tinggi berharap selembar nyawanya yang dihitung dengan matematika yang keliru, melayang. Sepertinya ia begitu yakin bahwa nyawa itu seperti uang recehan yang saat hilang, besok pagi bisa dicari kembali. Laki-laki itupun mati mengenaskan.

Pada tingkatan selain itu, ada pula sepasang remaja yang pejantannya melarikan diri setelah dengan seringai tersembunyi menggagahi perawan yang telah lelah dibesarkan ayahnya. Saat jalan-jalan tol di kotanya juga terkunci, ia malah meminta gadisnya untuk aborsi. Sampai detik inipun hal itu masih terus terjadi. Ini tragedi atau kematian nurani? Entahlah, aku hanya mengira dalam kesederhanaanku berpikir, bahwa itu semua terjadi karena ketiadaan cinta.

Pelajaran cinta yang pernah diajarkan Tuhan pada Adam  adalah cinta yang dituliskan dari air gemericik dalam syurga yang diambil Tuhan sebagai tinta dan kemudian dituliskan di hati manusia. Tetapi, setelah kematian Adam, hanya beberapa anaknya saja yang membaca. Selebihnya memilih untuk berbangga diri untuk menjadi orang-orang buta. Padahal hanya berpura-pura buta. Entah geram, Tuhan pun benar-benar membutakan mereka.

Maka, ibu-ibu menelantarkan anaknya, bahkan dengan tenang menempatkan bayi-bayi mereka dalam kantong plastik yang biasa digunakan untuk membeli sayuran di pasar-pasar berbau. Tanpa perasaan ditempatkan di tempat pembuangan sampah. Sepertinya ia melihat harga dirinya tidak lebih dari sampah, dan berpikir harga nyawa dan tubuh anaknya juga serupa dengan harganya.

Tapi, meski semua gambaran itu terpampang serupa baliho raksasa, mereka tidak bisa melihat keindahan cinta seperti yang ditatap lamat oleh seribu sufi yang memang sudah mati. Mereka masih saja karena alasan telah dewasa, menyebut 'cinta tidak lebih dari libido'. Lalu mengatakan pada orang-orang,”aku telah sangat matang dan dewasa, aku mengenal cinta seperti aku mengenal setiap inci tubuhku sendiri.”

Mungkin mereka lupa, keangkuhan dalam menyimpulkan diri sendiri justru menjadi jurang-jurang begitu dalam yang siap memanah tubuh berjamur miliknya, karena tidak mampu lagi membedakan bening air sumur dengan lumpur tempat babi hutan berjemur.



║▌│║║▌│║║▌│║║▌│║║
Copyright©2011 by.enterdie

0 komentar:

Post a Comment

 

Tiada Tuhan Selain Tuhan © 2014 SINCE1999 of PHANTOM PLANET
DienarRobusta Template design by enterdie